Untuk mengisi
kekosongan saya di hari ini, saya akan mengeshare sebuah pengalaman pribadi yang
membanggakan tapi dalam arti lain juga
menyedihkan, Oke, kalau ingin tahu silahkan dibaca.
Oke, kalau ingin tahu
silahkan dibaca :
Tahun 2010 saya menginjakkan kaki di kelas 6 SD, dimana disitulah saat-saat membanggakan dan menyedihkan terjadi.
Tahun 2010, waktu itu saya berumur 12 tahun, saya dan satu teman saya terpilih menjadi wakil Provinsi saya, yaitu D.I. Yogyakarta dalam O2SN Tingkat Nasional 2010 cabang sepakbola mini yang berlangsung di Jakarta. Saat itupun perasaan senang saya rasakan, tidak sia-sia usahaku dalam melewati tingkat-tingkat O2SN di bawah Nasional.
Tahun 2010 saya menginjakkan kaki di kelas 6 SD, dimana disitulah saat-saat membanggakan dan menyedihkan terjadi.
Tahun 2010, waktu itu saya berumur 12 tahun, saya dan satu teman saya terpilih menjadi wakil Provinsi saya, yaitu D.I. Yogyakarta dalam O2SN Tingkat Nasional 2010 cabang sepakbola mini yang berlangsung di Jakarta. Saat itupun perasaan senang saya rasakan, tidak sia-sia usahaku dalam melewati tingkat-tingkat O2SN di bawah Nasional.
Sebelum saya
menceritakan O2SN tingkat Nasional, saya akan membahas dulu tentang O2SN
tingkat dibawah Nasional.
Pertama, tingkat
sekolah, waktu itu kira-kira aku masih kelas 5 SD diadakan pertandingan sepakbola
mini yang diikuti sekolah-sekolah lain, tetapi masih dalam 1 gugus.
Pertandingan itu untuk menyeleksi pemain-pemain terbaik yang akan mewakili
Kecamatannya dalam tingkat Kecamatan. Dan pada waktu itu, Alhamduillah tim
sekolah saya dapat menjadi yang terbaik, saya dan 3 temanku, juga beberapa
pemain dari sekolah lain terpilih untuk mewakili Kecamatan Wonosari di tingkat
kecamatan. Tentu saat itu aku dan teman-temanku merasa senang.
Tingkat
Kecamatan, pertandingan tingkat Kecamatan pun dimulai, sepakbola mini yang
bermain dengan 7 lawan 7 ini dimainkan setengah lapangan. Pertandingan pertama
tim saya, tim saya mampu menang, dimana saya juga dapat mencetak 2 gol.
Pertandingan kedua dimulai, Alhamdulillah saya dan pemain-pemain lainnya dapat
memberi kemenangan dan membawa tim saya ke pertandingan terakhir. Pertandingan
terkahir pun segera dimulai, dimana pertandinga ini adalah pertandingan penentuan
juara. Pertandingan pun dimulai, pertandingan ini cukup sengit karena kedua tim
saling serang-menyerang. Priittt Prittt, peluit berbunyi tanda pertandingan
berakhir, dan Alhamdulillah lagi, kami menjadi yang terbaik.
Kedua, tingkat
Kabupaten, seperti halnya tingkat Kecamatan, tim saya juga terdiri dari
campuran-campuran pemain terbaik tingkat Kecamatan, bedanya kali ini saya
tinggal ditemani 2 teman saya dari SD, satu teman saya yang lain tidak
terpilih. Singkat saja, pertandingan-pertandingan dapat saya lewati tanpa
kekalahan, walaupun di semifinal terjadi drama adu penalti yang menegangkan. Di
pertandingan puncak pun kami dengan semangat yang tinggi, mampu memenangi laga
untuk menjadi yang nomor 1 di Kabupaten. Sungguh senang rasanya.
Ketiga, Tingkat Provinsi, masih tidak berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, tim kami terdiri dari pemain-pemain terbaik dari Kabupaten. O2SN tingkat Provinsi ini dilaksanakan di Jogja, tepatnya di GOR UNY. O2SN ini diikuti Kanupaten-kabupaten di DIY. Pertandingan pertama, kami bertemu dengan Yogyakarta, kami memakai seragam Hijau, tapi yang disayangkan dari seragam ini adalah, kami hanya meminjamnya bukan membuat sendiri, entah mengapa hal itu terjadi. Pertandingan pertama ini dapat kami menangkan dan selanjutnya ke pertandingan kedua, sayang kami hanya bermain imbang dengan Bantul. Dan akhirnya partai penentuan tiba, tim kami bertemu dengan Sleman, dimana diantara kami, salah satunya akan menjadi Juara. Pertandingan berjalan sengit serang-menyerang terjadi di laga ini, hingga akhirnya tim saya harus merelakan gelar tingkat Provinsi ke Sleman, kami dikalahkan dengan skor 2:0. Sedih rasanya tidak dapat menjadi juara, tapi kami mendapat suatu pengalaman, yaitu TIDAK ADA TIM MANAPUN YANG BELUM PERNAH KALAH juga KEKALAHAN ADALAH KEMENANGAN YANG TERTUNDA.
Ketiga, Tingkat Provinsi, masih tidak berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, tim kami terdiri dari pemain-pemain terbaik dari Kabupaten. O2SN tingkat Provinsi ini dilaksanakan di Jogja, tepatnya di GOR UNY. O2SN ini diikuti Kanupaten-kabupaten di DIY. Pertandingan pertama, kami bertemu dengan Yogyakarta, kami memakai seragam Hijau, tapi yang disayangkan dari seragam ini adalah, kami hanya meminjamnya bukan membuat sendiri, entah mengapa hal itu terjadi. Pertandingan pertama ini dapat kami menangkan dan selanjutnya ke pertandingan kedua, sayang kami hanya bermain imbang dengan Bantul. Dan akhirnya partai penentuan tiba, tim kami bertemu dengan Sleman, dimana diantara kami, salah satunya akan menjadi Juara. Pertandingan berjalan sengit serang-menyerang terjadi di laga ini, hingga akhirnya tim saya harus merelakan gelar tingkat Provinsi ke Sleman, kami dikalahkan dengan skor 2:0. Sedih rasanya tidak dapat menjadi juara, tapi kami mendapat suatu pengalaman, yaitu TIDAK ADA TIM MANAPUN YANG BELUM PERNAH KALAH juga KEKALAHAN ADALAH KEMENANGAN YANG TERTUNDA.
Keempat, Tingkat Nasional. Entah saya mimpi apa, tapi saya
sangat senang dapat terpilih mewakili DIY di tingkat Nasional, saya kaget
melihat SMS dari Pelatih saya. Saya dan 2 teman saya terpilih mewakili DIY, 2
teman saya adalah Zian dan Bagus begitulah panggilan mereka. Sebelum O2SN
dimulai, tim kami dilatih terlebih dahulu selama 1 minggu di Jogja.
Hal yang terjadi saat itu, Tas Koper saya tidak bisa terbuka, padahal saya tidak pernah merubah nomor key koper saya, tetapi Alhamdulillah saya dibantu seorang Ayah teman saya, walaupun membukanya harus dicongkel dengan tang, hehehe
Ada satu lagi hal yang terjadi, yaitu saat saya mandi. Saat selesai mandi saya ingin membuka pintu kamar mandi tetapi pintu kamar mandi seakan terkunci, aku sempat berteriak menyuruh temanku membantu membuka pintu, tetapi teman-temanku tidak ada yang membantu. Hingga pada akhirnya dengan susah payah, aku dapat membuka pintu itu sendiri. Sungguh aku tidak bisa berkata apa-apa waktu itu. hehe
Hal yang terjadi saat itu, Tas Koper saya tidak bisa terbuka, padahal saya tidak pernah merubah nomor key koper saya, tetapi Alhamdulillah saya dibantu seorang Ayah teman saya, walaupun membukanya harus dicongkel dengan tang, hehehe
Ada satu lagi hal yang terjadi, yaitu saat saya mandi. Saat selesai mandi saya ingin membuka pintu kamar mandi tetapi pintu kamar mandi seakan terkunci, aku sempat berteriak menyuruh temanku membantu membuka pintu, tetapi teman-temanku tidak ada yang membantu. Hingga pada akhirnya dengan susah payah, aku dapat membuka pintu itu sendiri. Sungguh aku tidak bisa berkata apa-apa waktu itu. hehe
Kembali ke
O2SN tingkat provinsi. Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, kami berangkat ke
Jakarta dengan Bus. Setibanya disana kami menginap di Asrama Haji Pondok Gede,
disana kami bertemu dengan banyak atlet O2SN lainnya. Singkat saja,
pertandingan-pertandingan kami lalui tapi sayang kami hanya seri terus dan
tidak dapat menjadi yang terbaik, juga saya tidak pernah dimainkan karena
mungkin cedera saya saat pelatihan di JOGJA.
TERIMA KASIH





waw
BalasHapus