Beredar Isu Deltras Sidoarjo Bakal Dijual
Pemprov Bangka Belitung (Babel) ingin memiliki klub profesional, yang berlaga di pentas Indonesia Super League (ISL).
Kondisi finansial klub Deltras Sidoarjo yang saat ini masih diselimuti awan gelap, memunculkan beberapa isu. Salah satu isu yang berkembang adalah, klub kebanggaan warga Sidoarjo ini akan dijual, sebab sampai dengan saat ini manajemen masih belum bisa melunasi gaji para pemainnya.
Dari kabar burung yang berkembang, saat ini telah muncul peminat serius yang ingin mengakuisisi klub berjuluk The Lobster tersebut. Isu beredar santer setelah Pemprov Bangka Belitung (Babel) ingin memiliki klub profesional, yang berlaga di pentas Indonesia Super League (ISL). Dan niatan itu disinyalir banyak pihak, menuju pada klub Deltras.Menanggapi isu tersebut, manajemen Deltras langsung menampik, bila klub yang dikelolanya bakal pindah ke lain kota. Mereka pun mengonfirmasi, jika pihak manajemen tidak pernah melakukan pembicaraan dengan Pemprov Bangka Belitung terkait hal tersebut sampai saat ini, meski Deltras ikut serta dalam laga pra musim di turnamen Babel Cup yang diselenggarakan oleh Pemprov Bangka Belitung.
"Saya malah baru tahu kabarnya sekarang. Tapi, bisa saya pastikan itu kabar ngawur dan tidak benar. Kami tidak pernah melakukan pembicaraan apapun saat turnamen maupun setelah turnamen. Waktu pra musim kan kita di undang, murni karena ada kegiatan yang mereka (Pemprov Babel, red) buat, yakni Babel Cup," ujar manajer Deltras Yudha Pratama kepada GOAL.com Indonesia.
Yudha menjelaskan, bila isu tersebut sebaiknya tak perlu ditanggapi secara serius. Sebab ia dan jajaran manajemen serta petinggi Deltras lainnya, sudah berkomitmen akan terus membesarkan Deltras di home base-nya saat ini, Sidoarjo.
"Kami sudah sepakat dan berkomitmen, akan membesarkan Deltras di Sidoarjo. Jadi, tidak mungkin hal itu terjadi," terangnya.
Di lain pihak, Pemprov Bangka Belitung dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bangka Belitung Saviat mengatakan, mereka memang berkeinginan memiliki sebuah klub profesional yang berlaga di liga papan atas Indonesia. Meski saat ini, mereka akan fokus lebih dulu untuk menyiapkan sarana dan pra sarananya.
"Kami siapkan dulu sarana base camp atau stadion sepakbola yang layak, baru membeli klub sepakbola profesional. Dana pembelian bisa diusahakan, tapi yang terpenting adalah base camp, yang sampai saat ini belum ada, sehingga rencana belum bisa terlaksana," jelas Saviat.
Namun, benar tidaknya Pemprov Bangka Belitung mengakuisisi Deltras, Saviat tidak mau berkomentar lebih lanjut. Ia memilih berkomentar, jika pihaknya akan terus mengusahakan adanya sebuah stadion representatif di Bangka Belitung.
Sementara itu, pelatih Deltras Sidoarjo Blitz Tarigan mengaku kecewa, dengan kekalahan yang dialami anak asuhnya untuk kesekian kali di kandang sendiri. Pada pertandingan Minggu (3/6) malam dalam lanjutan ISL, Deltras kalah 0-1 dari Persidafon Dafonsoro di Stadion Gelora Delta.
"Kami kecolongan. Padahal selama permainan kami yang memegang kendali serangan. Kami sudah berusaha tampil maksimal, meski kenyataan berkata lain di lapangan dan para pemain tak bermain sesuai instruksi," ujar Blitz Tarigan.
Sementara itu pelatih Persidafon Dafonsoro Erent Pahelerang menyatakan, kemenangan yang diraih anak asuhnya itu tidak lepas dari kedisiplinan untuk menjalankan strategi di lapangan. Ia pun bersyukur mereka meraup poin penuh pada laga tersebut.
"Anak-anak mau disiplin dan mampu mencuri peluang. Ini tidak terlepas dari strategi kami. Kami senang dapat poin tiga di Sidoarjo," papar Erent.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)





0 komentar:
Posting Komentar